Mengenal Batik Sasambo Lombok, Batik Khas Nusa Tenggara Barat

Jalan-jalan ke Pulau Lombok rasanya akan kurang lengkap apabila tidak membeli cinderamata sebagai oleh-oleh untuk keluarga di rumah. Berbagai kerajinan tangan khas Lombok Nusa Tenggara Barat yang cukup digemari oleh wisatawan untuk dijadikan sebagai oleh-oleh saat berwisata ke Pulau Lombok adalah mutiara, gerabah, cukli rungkang, ketak beleke, kain tenun, batik Sasambo, dan lain-lain. Salah satu kerajinan khas Lombok yang akan dibahas pada artikel kali ini adalah Batik Sasambo.

Batik pada umumnya sama, namun yang membedakan adalah makna yang terkandung dalam masing-masing Batik tersebut. Batik tidak hanya digunakan untuk seragam batik formal seperti seragam Siswa, PNS, Pegawai Pemerintah, Pejabat, dan Masyarakat umum untuk acara-acara formal lainnya. Namun sudah banyak diaplikasikan untuk bahan kaos keseharian.

Batik Sasambo Motif Kerang, Sumber IG @sasamboskema

Apa itu Batik?

Batik adalah kain Indonesia dengan motif atau gambar yang unik, pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain dengan teknik tertentu sehingga menghasilkan gambar dan motif yang menarik dan indah.

Asal Usul Nama Batik (Bhatik)

Kata Batik berasal dari bahasa Jawa “Ambhatik”, yang terdiri dari kata “Amba” yang berarti lebar, luas, dan kain. Sedangkan “Matik” yang berarti titik atau matik (kata kerja dalam bahasa Jawa berarti membuat titik). Kemudian berkembang menjadi istilah Batik, yang berarti menghubungkan titik-titik menjadi suatu gambar tertentu pada kain yang luas atau lebar.

Batik identik dengan teknik (proses), dari mulai penggambaran motif hingga pelodorannya. Inilah yang menjadikan Batik memiliki ciri khas tertentu dibandingkan kain lainnya. Dalam buku “Bathik Sebagai Busana Tatanan dan Tuntunan” menuliskan bahwa Para Penulis terdahulu menggunakan istilah Batik yang sebenarnya tidak ditulis dengan kata “Batik” akan tetapi seharusnya “bathik”. (KRT. DR. HC. Kalinggo Hanggopuro, 2002).

Kenapa Dinamakan Batik SaSaMbo?

Pemberian nama Batik Sasambo bukan tanpa alasan namun kata “Sasambo” berasal dari 3 kata yakni “Sasak”, “Samawa”, dan “Mbojo”. Sasak, Samawa, dan Mbojo adalah 3 suku besar yang mendiami Porpinsi Nusa Tenggara Barat. Dimana 3 suku tersebut mendiami wilayah Nusa Tenggara Barat, yaitu:

  1. Suku Sasak mendiami Pulau Lombok yang wilayah administratif meliputi Kota Mataram (Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat), Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Tengah, dan Kabupaten Lombok Timur.
  2. Suku Samawa mendiami Pulau Sumbawa bagian Barat yang wilayah administratif meliputi Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat.
  3. Suku Mbojo mendiami Pulau Sumbawa bagian Timur yang wilayah administratif meliputi Kabupaten Dompu, Kota Bima, dan Kabupaten Bima.
Batik Sasambo Motif Bunga Kembang Sepatu, Sumber IG @sasamboskema

Perkembangan Batik Sasambo

Batik Sasambo terbilang masih muda karena baru diluncurkan pertama kali tahun 2010. Sesuai dengan ditetapkannya Batik sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO, maka Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat tergerak hatinya untuk mengembangkan Batik khas Nusa Tenggara Barat. Sehingga pada tanggal 17 April 2010 diluncurkannya batik “Sasambo”.

Hal ini dilakukan dengan tujuan agar setiap Suku yang berada di Nusa Tenggara Barat merasa memiliki dan saling melestarikan penggunaan Batik Sasambo sebagai batik khas Nusa Tenggara Barat. Walaupun suku di Nusa Tenggara Barat tidak hanya Sasak, Samawa, dan Mbojo. Namun suku kecil lainnya tetap menggunakan bahasa keseharian dengan bahasa 3 suku besar tersebut.

Motif Batik Sasambo

  1. Motif yang dimiliki Batik Sasambo mengusung adat dan budaya lokal Nusa Tenggara Barat. Adapun beberapa motif dari Batik Sasambo meliputi:
  2. Motif “Kelotok Sapi” atau gantungan kayu kotak berbunyi yang biasa diikat di leher Sapi khas peternakan di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.
  3. Motif “Kangkung, Daun Pepaya, Daun Bebele (Semacam Pegagan)” yang menggambarkan bahwa sayur-sayur tersebut merupakan sayuran yang biasa dimakan oleh Masyarakat Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.
  4. Motif “Cabe” atau Lombok yang menggambarkan bahwa Pulau Lombok sebagai salah satu daerah dengan penghasil cabe terbesar di Indonesia.
  5. Motif “Mutiara” yang menggambarkan bahwa Nusa Tenggara Barat sebagai salah satu provinsi penghasil mutiara terbanyak di Indonesia.
  6. Motif “Gerabah” yang menggambarkan kerajinan khas Pulau Lombok.
  7. Motif “Rumah Panggung” yang menggambarkan rumah adat Suku Samawa dan Mbojo di di pulau Sumbawa.
  8. Motif “Lumbung Raja Bima” yang menggambarkan tentang Kerajaan Bima atau Kesultanan Bima.
  9. Motif “Kerang” yang menggambarkan bahwa Nusa Tenggara Barat memiliki kekayaan bahari.
  10. Serta motif “Tokek” yang merupakan hewan keberuntungan di Pulau Lombok.

Dari berbagai motif Batik Sasambo yang paling terkenal adalah motif “Kangkung” karena Masyarakat Nusa Tenggara Barat terkenal dengan sayur khasnya “Plecing Kangkung”.

Batik Sasambo Motif Kangkung dan Rumah Lumbung, Sumber IG @sasamboskema

Warna Batik Sasambo

Warna Batik Sasambo beragam meliputi warna merah, orange, kuning, kuning keemasan, biru muda, biru gelap, dan lain sebagainya. Sedangkan motif batik Sasambo yang paling digemari oleh Masyarakat maupun Wisatawan untuk dibeli adalah motif Kangkung dengan warna merah berpadu kuning keemasan. 

Baca Juga Busana Adat Suku Sasak

Cara Pembuatan Batik Sasambo

Cara pembuatan batik Sasambo hampir sama dengan batik pada umumnya yang berada di Pulau Jawa seperti Jogja dan Pekalongan. Adapun cara membuatnya sebagai berikut:

1. Membuat Molani Pada Kain

Langkah pertama yang dilakukan adalah membuat molani atau ( menggambar) motif batik. Pembuatan desain batik sesuai motif yang diinginkan seperti motif Kangkung, Gerabah, Mutiara, Rumah Panggung, dan lain-lain. Membuat molani ini biasanya menggunakan pensil yang langsung di gambar di atas kain.

2. Melukis Pada Kain

Langkah kedua yang dilakukan adalah tebalkan motif tersebut dengan menggunakan lilin yang sudah dicairkan.

3. Menutupi Bagian Putih

Langkah ketiga yang dilakukan adalah menutupi bagian putih menggunakan lilin agar saat dilakukan pewarnaan menggunakan pewarna, lapisan yang diberi lilin tidak terkena warnanya.

4. Pewarnaan Kain

Langkah keempat yang dilakukan adalah proses pewarnaan pertama yang dilakukan pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin, kemudian dikeringkan dengan cara dijemur.

5. Melukis Kembali Dengan Canting

Langkah kelima yang dilakukan adalah melukis kembali kain menggunakan canting agar mempertahankan warna pada tahap pewarnaan pertama, kemudian dicelupkan ke pewarna kedua atau tahap pewarnaan kedua.

Batik Sasambo Motif Hewan Laut, Sumber IG @sasamboskema

6. Menghilangkan Lilin

Langkah keenam yang dilakukan adalah menghilangkan lilin yang menempel pada kain dengan mencelupkan kain pada air yang sudah dipanaskan di atas tungku.

7. Melakukan Proses Membatik Kembali

Langkah ketujuh yang dilakukan adalah melakukan proses membatik kembali menggunakan lilin agar mempertahankan warna pada pewarnaan pertama dan kedua.

8. Proses Nglorot

Langkah kedelapan yang dilakukan adalah merebus kain yang sudah berubah warnanya menggunakan air panas agar menghilangkan lapisan lilin sehingga motif yang sudah dibuat pada kain akan terlihat dengan jelas.

9. Mencuci Kain Batik

Langkah kesembilan yang dilakukan adalah mencuci kain batik dan menjemurnya sampai kering.

Batik Sasambo dibuat berupa batik tulis, batik cap, serta batik kombinasi tulis dan cap. Demikian ulasan tentang Batik Sasambo, Batik khas Nusa Tenggara Barat dari wisatalombok. Semoga menambah wawasan dan bagi Anda yang akan berwisata ke Pulau Lombok atau Pulau Sumbawa jangan lupa untuk membeli Batik Sasambo. 


Belum ada Komentar untuk " Mengenal Batik Sasambo Lombok, Batik Khas Nusa Tenggara Barat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel