Ragam Adat Suku Sasak Lombok, Upacara dan Ritual Kematian

Masyarakat suku sasak Lombok merupakan masyarakat yang masih memegang teguh tradisi dan adat istiadat yang menjadi warisan leluhur mereka. Kehidupan sehari-hari masyarakat suku sasak Lombok sarat dengan ritual. Ritual yang dipraktekkan ditengah masyarakat berupa peristiwa yang menandai siklus kehidupan manusia. Mulai dari ritual kelahiran, perkawinan, syukuran, hingga ritual kematian.

Masyarakat Lombok Mengantar Mayit (Sumber: pbsdottwimgdotcom)

Pada kesempatan ini, penulis akan coba menggambarkan beberapa ritual adat maupun upacara yang dijalankan oleh masyarakat sasak Lombok ketika ada yang meninggal dunia. setidaknya ada sekiranya dua tahapan rangkaian upacara atau ritual yang dilakukan baik sebelum maupun setelah dilakukan pemakaman. Berikut mari kita simak detailnya.

A. Upacara Adat Kematian Sebelum Penguburan

1. Belangar

Ketika ada anggota masyarakat meninggal dunia pertama kali dilakukan adalah memukul bedug yang ada di masjid setempat dengan irama yang pukulan yang panjang. Hal ini sebagai pemberitahuan kepada masyarakat bahwa ada salah seorang warga yang meninggal. Setelah itu masyarakat akan segera berdatangan baik dari desa tersebut ataupun desa-desa yang lain yang masih memiliki hubungan famili, kekerabatan dan handai taulan. Kedatangan masyarakat ke tempat acara kematian tersebut disebut dengan langar (Melayat). Biasanya masyarakat yang hadir untuk melayat membawakan gula atau beras untuk kebutuhan keluarga yang ditinggalkan. Demikian pula dari pihak keluarga sebagai ucapan terimakasih memberikan sedikit sayur dan nasi kepada para pelayat dengan menggunakan wadah yang menjadi tempat gula dan beras yang diberikan sebelumnya oleh pelayat.

Aktivitas melayat atau belangar kepada keluarga mayit (sumber: pkbmdaruttaklim)

2. Pembuatan Lasah dan Urung Batang (Keranda)

Pembuatan keranda terbuat dari batang bambu yang dirangkai sedemikian rupa hingga membentuk keranda yang nantinya akan digunakan untuk mengangkut jenazah ke kuburannya. Selain itu dibuat pula lasah urung batang (penutup atas) yang kemudian diikat dengan wenang bola' (benang putih) sehingga membentuk busur. Benang putih ini bermakna kesucian, yang menunjukkan si mayit telah suci untuk menghadap  kepada Sang Pencipta.

Masyarakat gotong royong membuat keranda (Sumber:pbsdottwimgdotcom)

Pembuatan keranda jenis ini sudah ini disebagian daerah sudah jarang ditemukan melihat efektivitas keranda permanen seperti keranda mayat stainless yang biasanya disiapkan oleh masjid-masjid.

3. Pandian Mayit

Yakni proses pemandian mayit yang dilakukan sebagaimana masyarakat muslim pada umumnya setelah sebelumnya disiapkan air, daun bidara, kapur barus dan minyak wangi. Hal ini dilakukan agar mayit terhindar dari najis.

4. Mengkafani Mayit

Setelah dimandikan kemudian dilakukan pemasangan kain kafan dengan jumlah kain  yang digunakan berbeda bergantung jenis kelamin. Untuk laki-laki sebanyak tiga helai sedangkan untuk perempuan sebanyak lima helai.

5. Sembayang Mayit

Prosesi menyolatkan mayit secara berjamaah sebagaimana pada umumnya.

6. Betukaq (Penguburan)

Prosesi pemakaman mayit yang biasa dilakukan oleh banyak masyarakat secara bersama-sama, dihadiri oleh laki-laki dan perempuan dari anak-anak hingga dewasa.

Masyarakat menghadiri pemakaman (sumber: Insidelombokdotid)

B. Upacara Adat Kematian Setelah Penguburan

1. Nepong Tanaq atau Nuyusur Tanaq

Hal ini dilakukan dihari pertama jika ada salah seorang anggota masyarakat meninggal dunia. Informasi segera disebarluaskan kepada masyarakat bahwa ada yang meninggal. Sebagaimana diberbagai daerah umumnya hal ini dilakukan dengan menggunakan speaker yang ada di surau atau masjid setempat.

2. Nelung (hari ke tiga)

Ritual ini dilakukan pada hari ketiga kematian, nelung merupakan nama dari sesajen yang ditujukan agar berpisahnya roh yang meninggal dari badaniyahnya berjalan dengan lancar. Masyarakat sasak berkeyakinan bahwa dengan adanya ritual nelung ini, malaikat berbaik hati untuk menuntun roh menuju surga. Ritual ini dilakukan dengan menyiapkan aiq wangi (air kembang) di dalam wadah dan memasukkan kepeng tepong (uang koin bolong zamabn dulu) untuk kemudian didoakan.

3. Menyiram aik wangi diatas kuburan

4. Bukang Daiq

Pada hari kelima dimulai upacara pembacaan Al-Qur'an yang dikhususkan pahalanya dihadiahkan kepada si mayit. Dilanjutkah hingga hari ke enam.

5. Mituq (hari ke tujuh)

Yakni ritual perebaq kayu yang dilakukan pada hari ke tujuh dengan menebang pohon sebagai kayu bakar juga pohon kelapa untuk kemudian mengambil daun kelapa untuk dijadikan sebagai tetaring (anyaman daun kelapa berbentuk tikar) yang dijadikan sebagai atap dan sebagai tempat duduk temue (para tamu undangan) dengan duduk bersila.

Tetaring dan tikar dari anyaman daun kelapa (sumber:simakterusdotcom)

Pada hari ini pulalah ritual penyerahan bahan-bahan begawe (hajatan) dari epen gawe (si empunya hajat) kepada inaq gawe (orang yang diserahkan urusan untuk mengelola hajatan). Sedangkan pada  hari ke delapan tidak ada ritual khusus yang dilakukan.

6. Nyiwaq atau Nyenge (hari ke sembilan)

Dihari kesembilan ini keluarga mayit juga mengadakan hajatan. Dengan terlebih dahulu memohon doa dan bacaan Al-Qur'an dari para tamu untuk keselamatan si mayit. Selain itu melakukan ritual talet mesan, yakni meletakkan batu nisan diatas makam menggantikan nisan sementara yang terbuat dari potongan bambu.

Twitter @taufan_rahmadi

Demikianlah penulis sampaikan artikel dengan tema adat masyarakat sasak Lombok, dalam hal ini membahas terkait upacara atau ritual kematian baik sebelum maupun setelah mayit dimakamkan. Jika kita melihat latar belakang masyarakat Lombok yang mayoritas beragama islam dan latar belakang aliran kepercayaan sebelumnya. Maka kita bisa menyaksikan perpaduan antara nilai adat dan ajaran agama islam. Islam datang dan berkembang ditengah tengah masyarakat tidak sepenuhnya melarang maupun merubah budaya setempat tapi membiarkan adat selama tidak bertentangan dengan syari'at atau sejalan dengannya.

Bagi Anda yang ingin berkunjung ke Lombok dan menikmati aneka kekayaan budaya dan keindahan alamnya bisa membaca artikel kami yang lain yang membahasa informasi bus jurusan lombok yang penting untuk diketahui. Semoga bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk " Ragam Adat Suku Sasak Lombok, Upacara dan Ritual Kematian"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel