Serpihan Surga di Kaki Gunung Rinjani, Air Terjun Benang Kelambu

Pulau Lombok dengan Gunung Rinjani nya yang menjulang setinggi 3726 m dari permukaan laut, akarnya yang menghujam tajam dijantung pulau, serta cekungan yang membentuk danau segara anak yang seolah seperti namanya, menjadi lautan kecil yang menjadi sumber mata air pegunungan bagi hampir seluruh penduduk pulau Lombok. 

Keberadaan danau segara anak yang menampung debit hujan yang tinggi dan mengalirkan air melalui resapan sungai bawah tanahnya, tak ayal menjadikan terbentuknya banyak sungai-sungai kecil hingga air terjun yang berada disekitar kaki Rinjani. Air terjun yang dihasilkanpun mampu memikat hati dan pandangan para pengunjungnya. Salah satu yang terbaik diantaranya adalah Air terjun Benang Kelambu yang terletak di Desa Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, NTB. 

@SK_SeoYeji90

Air terjun ini terbentuk dikarenakan adanya pergeseran bebatuan akibat aktivitas geologi sehingga menyebabkan terjadinya patahan pada daerah dimana terdapat sungai bawah tanah. Sehingga air mengalir terlihat dari celah lempeng patahan yang memberikan efek kelambu pada air terjun.

Dengan hanya mendengar nama yang diberikan, kita dapat merasakan perasaan orang yang pertama melihat dan memberikan julukan tersebut pada air terjun ini. Benang Kelambu, dinisbahkan dari bentuk tetesan air yang seolah seperti benang yang berurai yang keluar dari semak-semak dedanunan hijau rimbun yang seolah tampak menggantung dan membentuk tirai atau kelambu. Gemercik tetesan air yang mengenai permukaan batu dan kesegaran setiap tetes air pegunungan yang menerpa wajah dan badan menambah efek relaksasi bagi tubuh yang telah lama suntuk dan jenuh dengan rutinitas sehari-hari.

Suasana air terjun Benang Kelambu sebelum pengembangan (Sumber: Twitter @lombokkita)

Untuk memberikan kepuasan dan kenyamanan pagi para pengunjung, para pengelola sudah memperbaiki akses jalan dari kawasan masuk geopark rinjani sampai ke air terjun. Berjalan kaki yang kira-kira bisa ditempuh dalam waktu 30 menit, sembari menikmati suasana taman hutan rinjani yang sejuk dan rindang, adapula alternatif lain dengan menggunakan kendaraan sepeda motor sampai area parkir. Kemudian kita disuguhi tangga-tangga kecil menurun dan jalan setapak yang sudah dicor hingga sampai ke air terjun. Didekat air terjun kita disuguhi dengan kolam kecil dan undakan yang dilalui oleh aliran air. Sudah dilengkapi pula dengan fasilitas toilet dan ruang ganti yang nyaman.

Suasana air terjun Benang Kelambu setelah pengembangan (sumber: Twitter @Lombok_Click)

Merasakan jernih dan sejuknya air kolam ini kita bisa merendam kaki agar tubuh beradaptasi dengan dinginnya air sehingga tubuh tidak kaget ketika berada di bawah aliran air terjun.

Kolam tampungan air di bawah air terjun (sumber: Twitter @infolombok)

Pesan penting dari artikel ini adalah agar menjadikan kita lebih bersyukur atas nikmat keindahan alam yang telah Allah karuniakan kepada kita, khusunya kepada masyarakat Lombok. Kita diminta  untuk menjaga dan merawat sehingga alam tetap lestari dan bisa dinikmati oleh generasi penerus kita nanti.

Pulau Lombok dengan julukan sebagai pulau seribu masjid, hendaknya menjadi pakem yang menunjukkan Pulau Lombok yang hanya memfasilitasi wisata halal. Baik untuk wisatawan domestik maupun mancanegara. Dan semoga menjadi role model wisata halal untuk daerah yang lain di Indonesia.

Kami sarankan juga pagi penggiat blog travel untuk terus mempromoikan wisata halal melalui media digital yang dimiliki. Kita berharap agar kecenderungan wisatawan asing untuk membawa budaya permisif mereka bisa dikurangi bahkan dihilangkan. Kita gaungkan istilah cyber war atau perang dunia maya terkait konten traveler disamping istilah cyber crime yang sering kita dengar.

Demikian gambaran singkat terkait kepingan surga yang tersembunyi di pulau Lombok, Air Terjun Benang Kelambu. Semoga bermanfaat dan menginspirasi.

Belum ada Komentar untuk " Serpihan Surga di Kaki Gunung Rinjani, Air Terjun Benang Kelambu"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel